Bersyukur Akan Nikmat Allah
Nikmat Allah sangat
banyak sehingga tidak terkira dan terhitung banyaknya. Kekadang kita terlupa
menilai dan menghargainya, bak kata pepatah kuman di seberang lautan kelihatan,
gajah di depan mata tidak kelihatan. Walaupun Simpulan Bahasa ini membawa maksud kesalahan orang lain nampak
sedangkan kesalahan diri sendiri tidak nampak, mungkin masih sesuai kalau
dibuat perbandingan bahwa kita sering nampak yang jauh dari diri kita terlebih
dahulu sebelum terfikir apa yang ada di dalam diri sendiri, sebabnya
sememangnya mata manusia fokus ke hadapan dan melihat apa yang berada di
hadapan yaitu di lokasi yang terletak di luar bagian badan dan mata itu sendiri
pun tidak mampu melihat dirinya sendiri. Sampah masuk mata sendiri tidak mampu
dikeluarkan tetapi sampah yang masuk ke dalam mata orang lain boleh pula kita
membantu untuk mengeluarkannya
.
Apabila direnungkan
secara mendalam, ternyata memang banyak nikmat Allah yang telah kita terima dan
gunakan dalam hidup ini. Demikian banyaknya sehingga kita tidak mampu
menghitungnya. Allah berfirman, “Dan jika kamu menghitung
nikmat Allah (yang dilimpahkannya kepada kamu), tiadalah kamu akan dapat
menghitungnya satu persatu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha
Mengasihani.” (Surah An-Nahl: Ayat 18).
Tidak diragukan
lagi, untuk meraih kejayaan kita perlu meningkatkan rasa syukur kita terhadap
nikmat yang Allah berikan kepada kita. Kitakan sudah belajar bagaimana manafaat
syukur akan meningkatkan nikmat kehidupan kita. Namun, yang menjadi pertanyaan,
kenapa masih ramai orang yang tidak atau kurang bersyukur? Atau ada juga orang
yang sudah bersyukur, tetapi dia merasakan bahawa tidak ada tambahan nikmat
sesuai dengan janji-janji Allah. Padahal Allah tidak pernah mungkir janji. Ini
semua kerana cara bersyukur kita yang salah; kita ingat kita telah bersyukur
padahal kita belum bersyukur. Astagfirullah!
Bagaimana
cara meningkatkan rasa syukur?
- Luangkan waktu kita untuk merenungkan nikmat-nikmat yang sudah Allah berikan kepada kita. Nikmat itu sangat banyak jumlahnya sampai tidak terhitung. Jadi mengapa ramai orang yang mengatakan dia tidak mendapat nikmat? Karena mereka kurang memberikan perhatian terhadap nikmat-nikmat yang sudah Allah berikan. Allah ulangi ayat ini berkali “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” dalam surah ar Rahmaan, dimana salah satu hikmahnya adalah agar kita lebih memperhatikan nikmat-nikmat Allah.
- Berbaik sangka dengan Allah. Banyak nikmat yang tidak terlihat oleh kita. Kita sering menganggap bahawa nikmat itu harus dalam bentuk kebendaan, padahal lebih luas dari itu. Seringkali kita menganggap bahawa nikmat itu adalah sebuah pemberian, padahal Allah sudah menghindarkan kita dari suatu musibah yang asalnya akan menimpa kita. Mungkin tidak ada yang bertambah pada diri kita, tetapi terhindar dari musibah bukankah ini juga sebuah nikmat yang besar? Renungkanlah…
- Setelah kita mengetahui bahawa nikmat Allah begitu banyak, maka langkah seterusnya ialah memasukkan hakikat ini ke dalam hati kita agar melekat di dalam diri kita sehingga rasa syukur kita akan bertambah. Caranya ialah terus menerus mengingat nikmat dalam setiap waktu dan keadaan. Semakin hari sering kita mengingat nikmat Allah, akan semakin teruja dalam hati, maka rasa syukur pun akan meningkat.
Wahai sabahat-sabahatku,
jika kita sentiasa bersyukur, nikmat kita akan ditambah oleh Allah sepertimana
janji Allah di dalam ayat ini:
“Dan (ingatlah) ketika Tuhan kamu memberitahu: Demi sesungguhnya! Jika kamu bersyukur nescaya Aku akan tambahi nikmatKu kepada kamu dan demi sesungguhnya, jika kamu kufur ingkar sesungguhnya azabKu amatlah keras”. (Surah Ibrahim: Ayat 7)
“Dan (ingatlah) ketika Tuhan kamu memberitahu: Demi sesungguhnya! Jika kamu bersyukur nescaya Aku akan tambahi nikmatKu kepada kamu dan demi sesungguhnya, jika kamu kufur ingkar sesungguhnya azabKu amatlah keras”. (Surah Ibrahim: Ayat 7)
0 komentar:
Posting Komentar